Sabtu, 25 Oktober 2014

Vespa Super


Konflik yang telah terjadi pada tahun 1965 merupakan salah satu tonggak lahirnya Vespa Super sehingga varian Vespa pada saat itu bisa disebut dengan saksi bisu sejarah yang terjadi pada saat itu. Ada beberapa kejadian historis yang bertepatan dengan munculnya Vespa Super tersebut. Dalam postingan ini akan diberikan gambaran umumnya saja mengapa Vespa Super ini bisa disebut sebagai saksi bisu konfik berdarah dari beberapa kejadian yang berlangsung pada saat itu.



Pertama, bertepatan pada bulan Januari 1965 yang bertepatan dengan kehadiran Vespa Super tersebut ternyata muncul peperangan rivalitas dengan Negara tetangga yaitu Indonesia dan Malaysia. Pada saat itu, Australia diminta oleh Negara tetangga untuk mengirimkan pasukan ke daerah Kalimantan dan ternyata Australia pun menanggapinya dengan baik sehingga pasukan Australia turun untuk menyerang dengan kekuatan penuh yang terdiri dari 3 Resimen Kerajaan Australia serta Resimen Australian Special Air Service ditambah dnegan pasukan yang berasal dari Negara Inggris. Walupun tidak mengikuti penyerangan dengan resmi, namun unit Special Air Service masuk dengan cara sembunyi-sembunyi.
Respon dari Negara Indonesia pun tidak kalah, Pada pertengahan tahun yang sama, yaitu pada tahun 1965, pasukan resmi dari Indonesia pun mulai disiagakan sehingga pada akhirnya mereka menuju perbatasan dan masuk ke bagain timur Pulau Sebatik yang berdekatan dengan Tawau, Sabah. Tentara Indonesia ternyata harus berhadapan dengan Resimen Askar Melayu yang berlokasi di Raja serta Kepolisian North Borneo Armed Constabulary. Seiring dengan konflik tersebut, Vespa juga ternyata ikut berperang dengan cara menguasai Pasar otomotif yang ada dinusantara sehingga beberapa Varian seperti Vespa 50N, Vespa 90 Super Sprint, Vespa 125, Vespa 125 Super, Vespa 150 Super, Vespa 180 Super Sport dapat dijadikan saksi bisu dari konflik yang sedang berlangsung pada saat itu.
History berlanjut dengan adanya kekuasaan yang telah dipegang oleh Jendral Soehartopada Menjelang akhir tahun 1965. Ia memegang kekuasaan di Indonesia yang ditandai dengan adanya kudeta sehingga akibat karena konflik yang berlangsung didalam ini meluluhkan mereka untuk meneruskan perang dengan tetangga sebelah sehingga perangpun lambat-laun menjadi mereda dengan sendirinya.
Apalagi, bertepatan dengan 28 Mei 1966 diadakan konferensi Bangkok yang mempertemukan antara Kerajaan Malaysia beserta pemerintah Indonesia yang tujuannya tiada lain untuk mengumumkan bahwa konflik telah selesai. Akhirnya, kekerasan berdarahpun mulai berakhir bulan Juni di tahun yang sama. Oleh karena itu, perjanjian perdamaian pun semakin menegaskan bahwa konflik telah ditutup sehingga piagam perdamaian tersebut ditandatangani pada tanggal 11 Agustus serta diresmikan pada dua hari selanjutnya.
Mengapa varian Vespa Super tersebut dapat dijadikan tonggak sejarah? Kalau kita perhatikan memang pantas, karena Motor Vespa yang diproduksi pada tahun terjadinya konflik tersebut masih dapat ditmukan hingga pada waktu sekarang. Setuju atu tidak, itulah fakta unik sejarah yang selalu mengingatkan kita pada kejadian atau konflik yang telah terjadi antara Indonesia dan Malaysia sehingga revalistas tersebut masih berlaku hingga saat ini. Ya, Vespa Superlah salah satu saksi bisunya.

0 komentar:

Posting Komentar